Renungan Harian 1 Petrus 2: 18-25 | Mendoakan yang Baik. Kurang dari sebulan bekerja, Hendro tidak betah dan ingin pindah karena bosnya jahat dan galak. “Aku benci bosku! Aku selalu mendoakan yang buruk untuknya!” katanya kepada sahabatnya. Selesai mendengarkan curhatan Hendro, sahabatnya dengan lembut menasihatinya untuk mendoakan yang baik dan tetap tunduk kepada bosnyaa. “Kalau bosmu sakit atau bangkrut, kamu turut susah karena jadi pengangguran, kan?”ucap sahabatnya.
Bagi para karyawan, puji Tuhan jika kita dipimpin oleh bos yang baik dan ramah. Kita pun bersyukur jika rekan-rekan sekerja enak diajak kerja sama dan baik. Namun, kalau faktanya bos kita jahat, kasar, atau suka menindas, kawan-kawan kita jahat dan gemar berbuat dosa, kita dapat menjadikan penderitaan Kristus sebagai teladan. Firman Tuhan jelas memerintahkan kita sebagai karyawan untuk tunduk kepada tuan kita, termasuk tuan yang jahat. Bukan kebetulan Tuhan membuat kita bekerja dibawah pimpinannya. Mari pikir, kalau kita doakan bos kita mengalami hal-hal buruk, dan hal buruk itu terjadi, ada banyak orang dirugikan. Praktinya, tidak mudah kalau kita berfokus pada diri sendiri. Namun, ketika kita berfokus pada penderitaan Kristus dan hal-hal yang sudah Kristus kerjakan (ay. 22-24), kita pasti akan dimampukan mendoakan dan melakukan hal yang baik.
Kapan terakhir kali kita mendoakan pimpinan kita? Apa yang kita doakan dan harapkan dari hati kita yang terdalam? Mari turuti nasihat firmannya dengan mendoakan dan mengharapkan segala sesuatu yang baik. Jadilah pengaruh positif di lingkungan kerja kita, tak hanya bagi pimpinan, dan jangan sampai terpengaruh oleh segala hal yang negatif. Kiranya Tuhan memampukan kita! (rtg)
diambil dari: renunganhariankristen.com
WhatsApp us